Melihat pandangannya tentang pendidikan Papua pada masa
sekarang sangat minim sekali. Pertanyaan yang muncul dalam benak saya adalah
kapan pendidikan papua hak untuk memiliki para rakyat Papua ? Tentu saja
pertanyaan yang paling asing untuk memprtanyakan bagi para pemimpin. Memang
jelas bahwa pendidikan Papua saat ini paling kacau dalam artian kurangnya para
pendidikan guru, dan juga mahasiswa memiliki ke-sarjanaan pun juga tak membuka
lapangan usaha atau keahlian yang dimilikinya, sehingga dari situlah membina
masyarakat dan mengajar atau menyerapkan apa yang dimiliki dari sewaktu dunia
perkuliahan.
Pendidikan bagi masyarakat kecil, miskin, tak punya apa-apa di Papua ini, sangat sayang sekali. Namun, masalah seperti itu pemerintah setempat mengambil ahli bahwa khususnya provinsi papua selama ini modal uang semakin kuat sedangkan modal pendidikan, sumber daya manusia sangat minim sehingga pihak pemerintah memperhatikan pendidikan bagi masyarakat papua. Dari pemerintah pusat memeberikan memberikan otonomi khusus,ini bukan kepentingan pribadi tetapi mengatur semua aspek pembangunan yang saat ini belum beres. Provinsi Papua dikatakan daerah otonom maka semua pem bangunan infrastruktur maupun kepentingan lainnya mengatur daerahnya sendiri jangan mengharapkan kepada pemerintah pusat (Jakarta). Otonomi khusus yang diberikan dari pusat sebagian besar atau 15% (lima belas persen) membangun pendidikan Papua, untuk membuka kursus, menajar buta huruf, dan pelatihan tertentu yang bisa mengembangkan intelektual sehingga pendidikan bagi masyarakat mendapatkan sesuai dengan mereka yang diinginkan. Pelaksanaan otonomo khusus ini tidak sesuai dengan penjelasan di atas ini, maka kapan pun pendidikan Papua tak akan berkembang samapi seribu tahun nanti.
Kita mengerti juga bahwa bagi para mahasiswa/i membuka skill yang sudah dimiliki waktu, masa dunia perkuliahan, sehingga persoalan pendidikan di Papua akan merubah wajah pendidikan, dan manusia menjadi memanusiakan bagi rakyat Papua.
Bagi yang selesai dari sekolah menengah kejuruan, selanjutnya disebut SMK jangan salah memilih jurusan masuk dunia perkuliahan. Mengembangkan bakat dan minat kawan-kawan yang sudah miliki dari sajak SMA, SMK/MA sehingga tak bingung ketika masuk ke dunia kerja tak terjadi binggung. Namun, seharusnya masa perkuliahan perlu mengembangkan skill yang ingin untuk mengembangkan, sehingga ketika selesai dari salah satu universitas pulang ke daerah bisa membuka keahlian yang dimilikinya, dan juga, belum tentu cepat masuk dunia kerja. Oleh karena itu, menunggu dunia kerja membuka lapangan usaha dimana kita tinggal. Pentingnya pendidikan bagi rakyat papua untuk mengembangkan keahlian sesui dengan pekerjaan sehari-hari mereka, misalnya masyarakat berkebun berarti mengajarkan apa yang dia belum tahu supaya bisa merubah pekerjan ia tak memuaskan inilah sala satu untuk motivasi buat masyarakat kecil.
Kerapkali kita tak mengerti bahwa pendidikan bagi masyarakat Papua itu butuh teori tetapi butuh praktek. Oleh karena itu, bagi pihak pemerintah bagaimana cara untuk siap melawan dengan pendidikan Papua yang terbelakang, pemerinhtah hanya menyediakan dan mendatangkan guru-guru dan fasilitas sekolah maupunmenyediakan fasilitas kursus, dan pelatihan,buta huruf, dan lain sebagainya.
Penulis: Selpi Yagopai Adii
Mahasiswa STPMD APMD jurusan Ilmu Pemerintahan (Yogyakarta)
Posting Komentar