Selasa, 19 Februari 2013
Jerry Dogomo/foto by:dokument |
KBMM - Terkadang kita sering berpikiran buruk terhadap orang,
yang mana orang tersebut mengerjakan sesuatu yang kita anggap buruk. Terkadang
kita menjadi sinis dan marah dalam memperhatikannya. Namun, benarkah itu suatu
hal yang buruk ? Padahal buruk-baiknya hanya diri kitalah yang menentukannya,
tanpa kita tanyakan diskusikan dulu pada orang tersebut. Hal yang tidak adil
bukan ?
Karena itulah, baik dan buruk itu sebenarnya ditentukan oleh niat. Bagaimana tidak, terkadang niat buruk bisa dilakukan dengan tindakan yang baik bukan ?. Misalkan ketika ada seorang yang menjadi pemimpin di suatu daerah. Ia bersikap baik pada masyarakatnya. Padahal, itu dilakukan semata-mata hanya untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat. Di balik itu semua, ia ternyata menghianati masyarakat dengan mengkorupsi uang misalnya, dan lain lain. Niat buruk, tapi terlihat sebagai perbuatan mulia kan ? Atau sebaliknya, ketika ada kerja bakti, kita melihat ada orang yang malah duduk santai sambil minum. Kita katakan orang tersebut salah, karena tidak bekerja. Padahal, di luar sepengetahuan kita, dia sudah bekerja dari pagi-pagi sekali, sebelum kita datang. Wajar dia beristirahat saat itu.
Karena itulah, baik dan buruk itu sebenarnya ditentukan oleh niat. Bagaimana tidak, terkadang niat buruk bisa dilakukan dengan tindakan yang baik bukan ?. Misalkan ketika ada seorang yang menjadi pemimpin di suatu daerah. Ia bersikap baik pada masyarakatnya. Padahal, itu dilakukan semata-mata hanya untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat. Di balik itu semua, ia ternyata menghianati masyarakat dengan mengkorupsi uang misalnya, dan lain lain. Niat buruk, tapi terlihat sebagai perbuatan mulia kan ? Atau sebaliknya, ketika ada kerja bakti, kita melihat ada orang yang malah duduk santai sambil minum. Kita katakan orang tersebut salah, karena tidak bekerja. Padahal, di luar sepengetahuan kita, dia sudah bekerja dari pagi-pagi sekali, sebelum kita datang. Wajar dia beristirahat saat itu.